A. DEFINISI
Lari gawang
adalah lari cepat menempuh jarak dengan melompati gawamg-gawang yang tingginya
diatur dalam peraturan perlombaan.Gerakan lari gawang, baik lari 110 m maupun
200 m serta 400 m (untuk pria) atau 100 m (untuk wanita sedapat mungkin harus
dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Pada waktu melompati gawang harus
dilakukan secara beruntun, lancar dan rileks. Pada saat berlari diusahakan
tidak melayang terlalu lama, sehingga kecepatan lari tetap
dipertahankan.Usahakan ketika berada diatas gawang keseimbangan tetap terjaga.
B.
SEJARAH
LARI
Sejarah
lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari sebagai
prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk
mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versiyang mengatakan bermula dari bangsa Yunani
yang sedang dilanda peperangan antara kaumYunani dan Persia di kota Marathonas Pulau
Egina Yunani.
Pasukan
Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang, memerintahkan
salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena
sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya
di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk
mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka
beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga
prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon
kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade
yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan
oleh Phi lippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini
berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah ragaini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang
dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari
terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang (middle
distance), lari jarak jauh (long distance).
Lari
jarak pendek pun terbagi lagi menjadi lari jarak 50 m, 55 m, 60 m, 100 m, 150 m,
200 m,300 m, 400 m, 500 m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m.
Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500 m, 10.000 m, half marathon, dan marathon.
Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang
olahraga lain seperti lari halang rintang (lari gawang), triathlon, pentathlon,
heptathlon, decathlon.
C.
JARAK
LINTASAN
Ada sprint palang rintangan panjang ras dan
ras. Standar berlari lari gawang adalah 110 meter untuk pria dan 100 meter
untuk wanita. Panjang standar lari gawang adalah 400 meter untuk laki-laki dan
perempuan. Masing-masing ras ini dijalankan
lebih dari sepuluh rintangan dan mereka semua Olimpiade kejadian.
Jarak lain kadang-kadang dijalankan,
khususnya di dalam ruangan. Yang berlari lari gawang indoor biasanya 60 meter
untuk laki-laki dan perempuan, meskipun ras 55 meter atau 50 meter panjang
kadang-kadang berlari. A Sebuah ruangan 60 meter ras adalah berlari lebih dari
5 rintangan. Sebuah ras lebih pendek
mungkin hanya 4 rintangan. Lari gawang yang panjang kadang-kadang disingkat
menjadi 300 meter atau 200 meter, biasanya untuk SMA ras.
Ada dua rintangan dasar ketinggian: tinggi
rintangan rintangan dan intermediate. Rintangan yang berlari ras (60 m, 100 m
dan 110 m) menggunakan rintangan tinggi, yang 42 inci (106,7 cm) untuk pria dan
33 inci (83,8 cm) tinggi untuk perempuan. . Long rintangan ras (400 m)
menggunakan antara rintangan, yang 36 inci (91,4 cm) tinggi untuk pria dan 30
inci (76,2 cm) tinggi untuk perempuan. Ketinggian sedikit lebih rendah (umumnya
3 inches/7.6 sentimeter lebih rendah) yang kadang-kadang digunakan dalam pemuda
atau sekolah tinggi peristiwa.
Dalam perlombaan lari rintangan bagi
laki-laki, terlepas dari ras panjang, Hambatan pertama adalah 13,72 m (45 kaki)
dari garis start dan jarak antara rintangan adalah 9,14 m (30 kaki). Dalam
perlombaan lari rintangan bagi perempuan, Hambatan pertama adalah 13 m (42 ft 8
in) dari garis start dan jarak antara rintangan adalah 8,5 m (27 ft 11
in). Dalam peristiwa rintangan yang
panjang, baik untuk laki-laki atau perempuan, Hambatan pertama adalah 45 m (147
ft 8 in) dari garis start dan jarak antara rintangan adalah 35 m (114 ft 10
in). Setiap perlombaan yang lebih pendek daripada jarak standar (seperti dalam
ruangan ras) adalah cukup menjalankan lebih sedikit hambatan tetapi gunakan
jarak yang sama dari garis start.
Terdapat variasi pada ketinggian dan jarak
rintangan untuk kelompok usia atlet bersaing. Lihat Masters atletik (lintasan
dan lapangan) dan Pemuda atletik.
D.
PERATURAN
DALAM PERLOMBAAN LARI GAWANG
Seorang atlet merupakan pejuang untuk meraih
prestasi setinggi-tingginya. Oleh karena itu, dituntut usaha keras, semangat
juang, dan rasa percaya diri tinggi untuk menjadi juara. Jika secara mental
pelari siap, maka selama bertanding, seorang pelari harus memegang teguh etika
yang berlaku, baik sebelum berada dalam posisi start, ketika di lintasan lari,
ataupun sesudah melewati garis finis. Jangan melakukan curi start, karena itu
adalah bentuk kecurangan. Hargai dan hormatilah lawan selama di lintasan,
jangan menjegal atau menghalang-halangi pergerakannya.
Pelaksanaan perlombaan lari gawang harus
mengikuti peraturan yang telah ditentukan oleh PASI. Berikut ini beberapa
peraturan perlombaan lari gawang yang penting untuk diketahui.
a.
Semua
perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis start hingga melewati garis
finis, harus dilakukan pada jalurnya masing-masing yang sudah ditentukan.
b.
Seorang
peserta lomba lari gawang akan dinyatakan diskualifikasi jika:
1)
peserta
menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat melampauinya,
2)
peserta
melompati gawang yang tidak berada di lintasannya,
3)
peserta
dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki.
c.
Jumlah
gawang yang dilewati peserta dalam perlombaan lari gawang ada 10 buah, baik
lari gawang jarak 100 m, 110 m, atau 400 m.
TABEL
ATURAN PENEMPATAN GAWANG PADA PERTANDINGAN LARI GAWANG
Nomor Perlombaan
|
Nomor Lari Gawang
|
Tinggi Gawang
|
Jarak Garis Start ke Gawang Petama
|
Jarak Antar gawang
|
Jarak Gawang Terakhir ke Garis Finis
|
Putri
|
100 m
400 m
|
0,840 m
0,762 m
|
13,00 m
45,00 m
|
8,50 m
35,00 m
|
10,50 m
40,00 m
|
Putra
|
110 m
400 m
|
1,067 m
0,914 m
|
13,72 m
45,00 m
|
9,14 m
35,00 m
|
14,02 m
40,00 m
|
E.
TEKNIK-TEKNIK LARI
GAWANG
1. Lari Gawang 100 m Putri dan 110 m Putra
a.
Teknik
Dasar
Berikut ini teknik dasar untuk melakukan lari
gawang 100 meter untuk putri dan 110 meter untuk putra.
1)
Lari
gawang dimulai dari start, yaitu menggunakan start jongkok.
2)
Berlari
dengan cepat ke arah gawang, dengan posisi badan agak miring ke depan saat
melompat dan kaki yang memimpin diluruskan.
3)
Posisi
tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin, mengayun ke
depan dan mengimbangi gerakan tubuh.
4)
Setelah
melintasi gawang, menggerakkan kaki yang memimpin ke bawah, kembali ke
lintasan, ke depan, dan ke arah gawang berikutnya.
5)
Kaki
yang mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.
6)
Melakukan
sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang satu dengan gawang selanjutnya.
7)
Posisi
bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang, sedangkan posisi
tubuh sedikit naikturun ketika melintasi gawang.
8)
Gerakan
diakhiri pendaratan dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang
diangkat tinggi.
b.
Pengenalan
Teknik Lari Gawang
Faktor penting pada lari gawang antara lain
pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah yang mendukung teknik lari.
Teknik lari gawang berhubungan erat dengan teknik sprint, karena pelari gawang
yang berhasil haruslah seorang sprinter yang handal. Selain itu, kedua teknik
ini memiliki kesamaan pada beberapa hal seperti tekanan pada pengangkatan
lutut, pelurusan kaki, dan gerakan tangan. Setiap fase memerlukan koordinasi
gerakan yang baik dari tiap komponen tersebut.
1)
Fase
start menuju gawang pertama
a)
Setelah
start dan mendekati gawang pertama, kemudian bertolak dengan mengangkat
pinggang tinggi dan cukup jauh dari gawang yang akan dilalui.
b)
Lutut
diangkat tinggi, mengangkat paha kaki yang memimpin di atas garis horizontal,
menendangkan tumit ke depan untuk meluruskan kaki, serta meluruskan lutut
melintasi gawang.
c)
Lutut
kaki tetap diangkat tinggi selama berlari.
2)
Fase
melewati gawang
a)
Diawali
dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat mendekati gawang.
b)
Semakin
cepat mendekati gawang, semakin jauh lompatan harus dimulai. Saat melompat,
tangan dan kaki digerakkan dengan keras.
c)
Ketika
berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat serendah mungkin dan posisi
badan agak condong ke depan dan lutut sedikit ditekuk.
d)
Lengan
berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas gawang. Tujuannya agar
tubuh cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.
e)
Menarik
ke depan, kaki yang digunakan untuk menolak. Caranya dengan memutar kaki
tersebut ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
f)
Setelah
kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, maka segera
diturunkan, dan disusul oleh kaki yang mengikuti.
3)
Fase
pendaratan
a)
Posisi
kaki lurus ketika mendarat.
b)
Kaki
yang mengikuti (kaki belakang) tetap diangkat tinggi. Tujuannya agar dapat
bergerak bebas menjangkau ke depan untuk membuat langkah panjang. Pada posisi
ini lutut kaki belakang ditekuk.
c)
Posisi
badan dicondongkan ke depan.
4)
Fase
lari di antara gawang
Berlari pada lari gawang, baik dari posisi
start ke gawang pertama ataupun dari gawang satu ke gawang lainnya membutuhkan
jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu dengan pelari lainnya.
a)
Pelari
menggunakan 8 langkah dari start ke gawang pertama. Pada posisi start, ia harus
menempatkan kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di depan.
b)
Pelari
menggunakan 7 langkah dari start ke gawang pertama. Cara ini biasanya dipilih
oleh pelari yang memiliki kaki panjang, dimana kaki yang memimpin diletakkan di
depan.
c)
Pelari
mengunakan 9 langkah, biasanya diterapkan bagi pemula.
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan
setelah melewati gawang.
a)
Jejakkan
kaki yang memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah melompati
setiap gawang.
b)
Gerakkan
tangan dan kaki yang mengikuti melewati gawang secepat mungkin.
c)
Setelah
kaki yang memimpin mendarat, segera melakukan tiga langkah di antara gawang.
d)
Bergerak
dengan cepat di antara gawang hingga ke garis finis.
5)
Fase
akhir
Fase ini dimulai setelah kaki yang memimpin
(kaki depan) berhasil melewati gawang terakhir dan mendarat. Langkah
selanjutnya dijelaskan berikut ini.
a)
Mencondongkan
badan ke depan. Bersamaan dengan itu, melangkahkan kaki yang mengikuti (kaki
belakang) ke depan.
b)
Membusungkan
dada dan berlari secepatnya menuju garis finis.
2.
Lari
Gawang 400 Meter
Lari
gawang 400 m didasari oleh sprint
panjang (400 m) dan lari gawang sprint (100 dan 110 m). Oleh karena itu, pelari
harus mampu melompati gawang dengan kaki mana pun, menempuh 400 m pada lintasan
mana pun, melompat dengan efisien tanpa memperhitungkan ketajaman tikungan, dan
mengubah pola langkah di antara gawang ketika rasa lelah mulai terasa.
a.
Teknik
Dasar
Teknik lari gawang 400 m hampir sama dengan
lari gawang 100/110 m, tetapi tidak begitu melelahkan karena gawangnya lebih
rendah.
1)
Posisi
badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu dimiringkan saat melompati gawang.
2)
Mengangkat
kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskannya ke depan untuk melompati
gawang, dan menggapai serta membawa tangan pada posisi tubuh yang berlawanan ke
depan untuk mengimbangi gerakan kaki.
3)
Kaki
yang mengikuti ditekukkan pada lutut dan diputar ke depan secara horizontal untuk
melompati gawang. Selanjutnya, lutut kaki yang mengikuti diputar ke atas dalam
setelah kaki dijejakkan ke atas lintasan untuk mengambil langkah berikutnya.
b.
Pengenalan
Teknik Lari Gawang
Gerakan yang dilakukan kaki, tangan, lutut,
dan sikap tubuh untuk lari gawang 400 m pada tiap fasenya sama dengan teknik
yang digunakan pada lari gawang 100 m dan 110 m. Yang perlu diperhatikan adalah
teknik dalam mengganti kaki yang memimpin untuk melompati gawang yang berada di
tikungan, karena pada nomor ini beberapa gawang berada di tikungan lintasan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan posisi kaki
yang memimpin untuk melompati gawang di tikungan agar dapat melakukan lompatan
dengan benar dan aman.
1)
Akan
lebih efisien dan nyaman menggunakan kaki kiri sebagai pemimpin untuk melompati
gawang yang berada pada tikungan. Khususnya ketika pelari berada pada lintasan
dalam yang lebih ketat.
2)
Kemiringan
tubuh ke sisi dalam kiri saat berlari akan membantu mengangkat kaki kanan (kaki
yang mengikuti).
3)
Panduan
dengan kaki kanan menjadi canggung dilakukan tapi seringkali terpaksa
digunakan, khususnya pada tikungan terakhir, ketika merasa sangat lelah.
Pastikan untuk berlari langsung ke gawang sehingga kaki yang memimpin melintasi
gawang dengan baik ke arah sisi luar gawang. Dengan demikian, kaki yang
mengikuti akan sepenuhnya melintasi gawang. Jika tidak, pelari yang
bersangkutan akan didiskualifikasi.
0 komentar:
Posting Komentar